SSGS, Ajang Pencarian Bakat Menyanyi Lagu Mandarin Kembali Digelar
A
A
A
JAKARTA - Memiliki karya dan prestasi yang dikenal di tengah masyarakat bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa seorang penyanyi dikatakan sukses. Apabila karyanya benar-benar memperoleh pengakuan dari masyarakat, maka tawaran pekerjaan dengan sendirinya bakal menghampiri.
Dan semangat itulah yang mendorong MTjung Production dari Kalimantan Barat untuk kembali menggelar ajang pencarian bakat menyanyi lagu-lagu Mandarin, Shei Shi Ge Shou (SSGS), yang dalam bahasa Indonesia berarti Siapakah Penyanyinya, pada 2020.
Pada 2016 dan 2018, MTjung sukses menggelar acara bertaraf nasional tersebut. Dari ajang tersebut lahir sang juara, yakni Feline Xiao di SSGS 2016, dan gadis berdarah Maluku, Anna Polnaya di 2018. Selain sukses dalam gelaran, SSGS juga berhasil mengantar para pemenangnya malang melintang di panggung hiburan musik berbahasa Mandarin hingga ke mancanegara.
"Kini ajang kompetisi SSGS kembali membuka pintu seluasnya bagi kaum milenial, yang ingin mengukir prestasi dan berkarya di ajang lomba menyanyi bahasa Mandarin," ujar sang produser, Marcos Tjung yang ditemui di Warung Rawit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin (28/10).
Menurut Marcos Tjung, pola audisi SSGS terbaru nanti akan berbeda dengan yang sebelumnya. Jika sebelumnya, dilakukan lewat audisi secara online, maka untuk yang terbaru berubah menjadi sistem live audition. Hal ini dilakukan demi menjangkau peserta yang lebih banyak.
Dalam ajang yang sama sebelumnya, peserta terbaik dari hasil audisi online dikirim ke Jakarta untuk mengikuti karantina dan malam grand final SSGS. Sedangkan untuk yang terbaru, dewan juri sendiri yang akan melakukan live audition pada 8 November mendatang.
Pendaftaran peserta SSGS pun sudah mulai dilakukan pada 28 Oktober 2019. "Pada hari pertama saja, sudah 400 peserta yang mendaftar di Singkawang. Dalam audisi, kami mencari 10 peserta terbaik, yang berhak menjalani masa karantina selama 3 hari di Hotel Swissbell Singkawang," kata Marcos.
"Selama masa karantina, kesepuluh peserta ini akan mendapatkan aneka keterampilan, sebagai bekal untuk tampil di babak grand final di Taman Singkawang Grand Mall. Sebuah panggung outdoor yang spektakuler, berkapasitas 5.000 penonton," terang Marcos, yang menambahkan bahwa perhelatan ini didukung Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Sementara itu, penyelenggaraan malam grand final nanti rencananya bakal berlangsung berdekatan dengan perayaan Imlek 2020, juga menjadi saat yang istimewa merilis single internasional Imlek. Single ini akan dilantunkan MTjung Stars (Indonesia) duet penyanyi asal Malaysia, Nick Chung.
"Lagu dan video klip lagu Imlek terbaru ini sekaligus merupakan wahana yang menggambarkan keunikan budaya Indonesia dan China. Para pendukungnya video klip lagu Imlek ini seluruhnya mengenakan Batik Tidayu, khas Kalimantan Barat," tutup Marcos.
Dan semangat itulah yang mendorong MTjung Production dari Kalimantan Barat untuk kembali menggelar ajang pencarian bakat menyanyi lagu-lagu Mandarin, Shei Shi Ge Shou (SSGS), yang dalam bahasa Indonesia berarti Siapakah Penyanyinya, pada 2020.
Pada 2016 dan 2018, MTjung sukses menggelar acara bertaraf nasional tersebut. Dari ajang tersebut lahir sang juara, yakni Feline Xiao di SSGS 2016, dan gadis berdarah Maluku, Anna Polnaya di 2018. Selain sukses dalam gelaran, SSGS juga berhasil mengantar para pemenangnya malang melintang di panggung hiburan musik berbahasa Mandarin hingga ke mancanegara.
"Kini ajang kompetisi SSGS kembali membuka pintu seluasnya bagi kaum milenial, yang ingin mengukir prestasi dan berkarya di ajang lomba menyanyi bahasa Mandarin," ujar sang produser, Marcos Tjung yang ditemui di Warung Rawit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin (28/10).
Menurut Marcos Tjung, pola audisi SSGS terbaru nanti akan berbeda dengan yang sebelumnya. Jika sebelumnya, dilakukan lewat audisi secara online, maka untuk yang terbaru berubah menjadi sistem live audition. Hal ini dilakukan demi menjangkau peserta yang lebih banyak.
Dalam ajang yang sama sebelumnya, peserta terbaik dari hasil audisi online dikirim ke Jakarta untuk mengikuti karantina dan malam grand final SSGS. Sedangkan untuk yang terbaru, dewan juri sendiri yang akan melakukan live audition pada 8 November mendatang.
Pendaftaran peserta SSGS pun sudah mulai dilakukan pada 28 Oktober 2019. "Pada hari pertama saja, sudah 400 peserta yang mendaftar di Singkawang. Dalam audisi, kami mencari 10 peserta terbaik, yang berhak menjalani masa karantina selama 3 hari di Hotel Swissbell Singkawang," kata Marcos.
"Selama masa karantina, kesepuluh peserta ini akan mendapatkan aneka keterampilan, sebagai bekal untuk tampil di babak grand final di Taman Singkawang Grand Mall. Sebuah panggung outdoor yang spektakuler, berkapasitas 5.000 penonton," terang Marcos, yang menambahkan bahwa perhelatan ini didukung Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Sementara itu, penyelenggaraan malam grand final nanti rencananya bakal berlangsung berdekatan dengan perayaan Imlek 2020, juga menjadi saat yang istimewa merilis single internasional Imlek. Single ini akan dilantunkan MTjung Stars (Indonesia) duet penyanyi asal Malaysia, Nick Chung.
"Lagu dan video klip lagu Imlek terbaru ini sekaligus merupakan wahana yang menggambarkan keunikan budaya Indonesia dan China. Para pendukungnya video klip lagu Imlek ini seluruhnya mengenakan Batik Tidayu, khas Kalimantan Barat," tutup Marcos.
(nug)